Maria Esther Indrasari, Wanita Indonesia Yang Menjadi Polisi di Amerika

Diposkan oleh hafidh on Thursday, March 29, 2012

Maria Esther Indrasari, Wanita Indonesia 
Yang Menjadi Polisi di Amerika


Akibat sepinya bisnis desain interior yang digelutinya selama tinggal di Amerika Serikat (AS), Maria Esther Indrasari mencari kerja di pemerintahan untuk menjadi deputy sheriff (anggota polisi wilayah) di AS.

Wanita kelahiran Bandung, Jawa Barat ini sejak tahun 2000 pindah ke AS setelah menikah dengan pria Amerika yang dikenalnya saat aktif di NGO (Non Governmental Organization). Kepindahannya ke AS juga dimanfaatkan untuk melanjutkan sekolah desain interior di University of North Carolina at Greensboro (UNCG).

Cerita ini dilaporkan Mang Jamal, jurnalis warga di Kompasiana.com (1/02/2012). Menurut laporannya, proses Indrasari untuk menjadi deputy sherrif terbilang panjang dan harus masuk akademi kepolisian terlebih dahulu selama enam bulan untuk mengikuti pelatihan.

"Setelah gagal mengikuti tes masuk sebelas kali, akhirnya saat mengikuti tes masuk yang ke 12, dia diterima di Palm Beach State College- Police Academy dan mengikuti latihan selama enam bulan." tulis Mang Jamal di Kompasiana.

Saat dihubungi KOMPAS.com melalui telepon, Jumat (3/2/2012) ini, Mang Jamal mengaku sebagai dosen Indrasari saat kuliah di Institut Teknologi Nasional (Itenas), Bandung, jurusan desain interior.

"Saya dosennya Indrasari waktu di Itenas dan sampai sekarang masih sering berhubungan melalui Facebook dan email." kata Mang Jamal.

Sekarang Indrasari menjadi deputy sheriff di wilayah Palm Beach, Florida, AS sejak lulus dari Palm Beach State College- Police Academy sekitar tahun 2006-2007.Saat itu, Palm Beach Sheriff Office sedang membutuhkan polisi dari ras Asia dan Indrasari lolos seleksi dengan nilai tes masuk paling tinggi dan satu-satunya perempuan Asia yang diterima menjadi deputy sheriff.

Di sela-sela kesibukannya menjadi deputy sheriff, Indrasari melanjutkan sekolahnya lagi di Florida Atlantic University bidang psikologi forensik.


Sumber. internasional.kompas.com

{ 0 komentar... read them below or add one }

Post a Comment