Prancis Bela Majalah yang Mengolok-olok Nabi Muhammad SAW

Diposkan oleh hafidh on Sunday, November 6, 2011

Insiden pembakaran kantor Majalah Charlie Hebdo mendapat pembelaan dari pemerintah Prancis. Pemerintah Prancis menilai majalah tersebut tidak melanggar aturan.

Perdana Menteri, François Fillon, mengatakan kebebasan berekspresi merupakan nilai mutlak dari demokrasi. Setiap serangan terhadap kebebasan pers harus dikutuk. Pendapat itu diamini oleh Menteri Dalam Negeri, Claude Guéant.

"Suka atau tidak suka, anda harus memahami kebebasan pers adalah sakral di mata Prancis. Masyarakat Prancis harus mendukung majalah tersebut," papar dia seperti dikutip guardian.co.uk, Kamis (3/11).

François Hollande, kandidat presiden dari Partai Sosialis mengatakan kepada surat kabar Le Monde, insiden itu menunjukkan serangan terhadap kebebasan pers dan "menghormati pendapat" adalah pertempuran abadi. "Fundamentalisme harus diberantas dalam segala bentuknya," tegasnya.

Sementara itu, Dewan Muslim Prancis (CFCM), mengutuk aksi pembakaran itu. Namun, CFCM berpandangan insiden yang terjadi mengindikasikan bahwa Muslim Prancis tersinggung dengan apa yang diberitakan Charlie Hebdo. "CFCM menyesalkan nada yang sangat mengejek terhadap Islam dan Nabi, tetapi menegaskan kembali tidak membenarkan setiap tindakan kekerasan," kata CFCM.

Tareq Oubrou, Kepala Asosiasi Imam Prancis, mengatakan serangan itu tidak dapat diterima. Dia menambahkan kebebasan pers sangat penting, tapi tetap ada hal yang perlu digarisbawahi terkait sensitivitas dari situasi yang dihadapi umat Islam. "Saya pribadi meminta umat Islam untuk berpikir terbuka dan jangan mengambil terlalu serius apa yang dilakukan Charlie Hedbo," harapnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Charlie Hebdo membuat edisi terbaru bernada provokatif. Dalam edisi itu, mereka mengklaim sebagai "majalah Syariah Mingguan" dan mencantumkan nama Nabi Muhammad SAW sebagai pemimpin redaksi dan redaktur tamu.

Yang mengejutkan lagi, di halaman depan majalah itu bertuliskan "100 cambukan jika anda tertawa". Lalu, ada sebuah halaman berisi gambar hidung Nabi Muhammad yang memerah. Kemudian, di bawahnya bertuliskan, "Ya, Islam identik dengan humor". Tak lama setelah beredarnya edisi itu, kantor Charlie Hebdo dibakar oleh kelompok tak dikenal.

Apa yang dilakukan Hedbo bukan kali pertama. Sebelumnya, tahun 2006 silam, majalah ini menampilkan karikatur Nabi Muhammad SAW. Berkat edisi kontroversial itu, majalah tersebut oplahnya mengalami kenaikan drastis.

Sumber : http://www.republika.co.id

{ 0 komentar... read them below or add one }

Post a Comment