Teroris Kian Gencar Siapkan Perang Cyber

Diposkan oleh hafidh on Tuesday, November 8, 2011


Seorang ahli keamanan internet terkemuka memperingatkan, serangan ‘berkonsekuensi bencana besar’ dari teroris cyber terus meningkat. Bahkan, pada titik hampir perang cyber.

Jenius matematika Rusia Eugene Kaspersky mengungkap fakta mengejutkan ini saat berada di sebuah konferensi global mengenai keamanan Internet di London, Inggris. Ia mengatakan, ancaman ini sangat nyata dan dapat menimbulkan bahaya.

“Saya tak ingin membicarakan hal ini terlebih memikirkannya. Namun, saat ini kita sangat dekat dengan terorisme cyber. Bahkan mungkin, para penjahatnya telah menjual keahliannya pada teroris,” paparnya.

Kaspersky yang merupakan pendiri kerajaan keamanan Internet dengan jangkauan global ini meyakini, terorisme cyber merupakan ancaman langsung terbesar yang dihadapi bangsa-bangsa yang beragam seperti China dan Amerika Serikat (AS).

“Saat ini sudah ada spionase cyber, kejahatan cyber dan hacktivisime (saat aktivis menyerang jaringan untuk tujuan politik). Kita akan segera menghadapi terorisme cyber,” katanya.

Perdana Menteri Inggris David Cameron yang juga ada di London Cyber Conference juga menyuarakan peringatan cyber ini. “Kami di sini karena keamanan cyber internasional adalah kekhawatiran nyata dan mendesak,” katanya.

Tiap hari selalu ada upaya pada skala industri untuk mencuri rahasia pemerintah berupa informasi yang tak hanya menarik bagi organisasi komersial juga bagi negara, lanjutnya.

“Teknik sangat canggih pun digunakan. Ini merupakan serangan pada kepentingan nasional dan ini tak bisa diterima. Kita akan merespon hal ini sama seperti saat merespon ancaman keamanan nasional lain yang ada,” peringatnya.

Wall Street Journal melaporkan, baik AS dan Inggris menggunakan konferensi ini untuk menetapkan prinsip-prinsip yang diharapkan akan membentuk dasar kerjasama internasional dalam pemerintahan web di mana negara-negara akan bekerja sama dalam isu-isu seperti perlindungan keamanan dan hak cipta tanpa memaksakan pembatasan baru pada pengguna.

Konferensi yang dihadiri para pemimpin bisnis dan pemerintah dari seluruh dunia ini menunjukkan bagaimana keamanan cyber langsung menjadi agenda kebijakan luar negeri. “Bagaimana kita mencapai keamanan untuk bangsa, orang dan bisnis online tanpa mengorbankan keterbukaan yang merupakan salah satu atribut terbesar dari Internet?,” kata Wakil Presiden AS Joe Biden.

Menteri Luar Negeri Inggris William Hague mengatakan, apapun perbedaan pendapat yang muncul, perkembangan cepat Internet berarti diskusi masa depan dan pemerintahan internet perlu dilakukan dalam tingkat internasional.

“Kenyataan dalam ruang cyber, tak satu negara pun bisa melakukannya sendiri. Di saat cyber gratis untuk semua, kita butuh aturan-aturan untuk itu,” katanya. Belanda sendiri mengumumkan tujuh prinsip sebagai dasar kerjasama yang lebih efektif, termasuk ‘kebutuhan bagi pemerintah untuk bertindak secara proporsional’ di dunia maya.

Tak hanya itu, segala hal yang dilakukan di dunia maya harus sesuai hukum internasional, perlindungan kebebasan berekspresi, menghormati privasi dan hak cipta, serta bertindak melawan penjahat secara online.

Seorang pejabat AS mengatakan, sebagian besar prinsip-prinsip ini sejalan dengan strategi dunia maya AS dan konferensi ini sangat penting karena membantu memindahkan Internet dari hanya diskusi teknis menjadi salah satu diplomasi internasional.
Sumber : dailymail.com

{ 0 komentar... read them below or add one }

Post a Comment